Love, life, education. Mengingatmu, aku lupa diri sendiri. Sebab engkau di seberang sana. Kita terbang ke arah beda. Dan aku tak mampu berbuat apa-apa. Dengan retakan sepanjang alis mata. Sederhana, dua senti meter haknya. Buket mawar putih pengiring takbir. Pulas marun pengunci tawa di bibir.

Rosaria tahu waktunya telah tiba. Lima-puluh-tiga tahun cukup untuknya mengabdi sebagai manusia. Ia tak sabar menghadap Tuhannya. Ia hanya ingin berbincang tentang hari-harinya. Tentang suami, putra, dan calon menantu idamannya. Tentang firman Tuhan yang diabaikan sesamanya. Ada yang harus kau baca.

Bila semesta berkehendak, apa pun yang kau idamkan meskipun hanya hatimu yang tahu bisa saja terkabul. Merasa belum cukup dengan itu, aku masih sempat untuk menulis artikel di majalah wanita. Saat kaca jendela diembuni gerimis. Saat harum kopi meruap di udara.

Coretan ringan tentang perasaan dan pemikiran. حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير. Cukuplah Allah sebagai penolong dan Allahlah sebaik-baiknya penolong. Kelak, Ketika Kita Bertemu. Kelak, Ketika Kita Bertemu.

Wednesday, August 12, 2015. Kau bilang, hal tersulit dari perpisahan. Kau bilang, hal tersulit dari melepaskan. Kau bilang, hal tersulit dari merasa kosong. Kau bilang, hal tersulit dari menerima orang baru. Kau bilang, hal tersulit dari menyesuaikan. Kau bilang, hal tersulit dari perbedaan. Kau bilang, hal tersulit dari memahami. Menerima bahwa kenyataan telah jauh menyimpang dari harapan. Tuesday, August 11, 2015.